Sabtu, 31 Desember 2016

Gympie-Gympie (Dendrocnide moroides)


Gympie-gimpie ini tumbuh subur di Hutan Maluku-Indonesia dan hutan timur Australia. Bila anda masuk hutan berhati-hatilah dengan tanaman yang satu ini, bila kebetulan menjumpainya segeralah menjauh, berada didekatnya sama saja mengundang bahaya. Namanya memang sekilas terdengar imut tapi anda jangan terkecoh, ternyata racunnya mematikan.

Orang luar negeri biasanya menyebut gympie-gympie dengan sebutan tanaman penyengat, karena bila kulit tersentuh daun gympie-gympie sedikit saja, rasanya seperti disengat oleh panas luar biasa dan tidak akan hilang hingga berbulan-bulan, karena efek racun moroidin yang terdapat di bulu tanaman ini.Rekor terbesar gympie-gympie adalah pernah membunuh hewan dan manusia. Bahkan Saking kuat racunnya, daun gympie-gympie yang telah kering beratus tahunpun masih mengandung racun moroidin dengan kuat. Dengan efek racun yang begitu luar biasa, tentara Inggris pada akhir tahun 1960an, diduga pernah tertarik pada Gympie-Gympie dan berniat menjadikannya senjata biologis.

Pohon Upas

Pohon Upas

Nama ilmiah dari pohon upas ini adalah Antiaris toxicaria , di indonesia pohon ini masih banyak ditemukan, di pulau jawa pohon upas ini dikenal dengan sebutan pohon Ancar. Pohon Upas atau pohon Ancar ini pernah menjadi momok menakutkan dan begitu legendaris pada masa penjajahan VOC di Nusantara. Pasalnya tentara VOC pernah dibuat kalang kabut menghadapi perlawanan rakyat yang memakai racun pohon Upas sebagai senjata. Hingga secara khusus Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles (1781-1826) mengutus Thomas Horsfield (1773-1859), naturalis asal Amerika Serikat, untuk mempelajari racun pohon upas ini.

Hasil dari penelitian itu menyatakan bahwa pohon upas memang mematikan, tapi hanya lendir getahnya. Efek racun pohon upas itu cukup mengejutkan kala diuji cobakan kepada seekor ayam dan anjing, yang pertama langsung mati kurang dari dua menit dan yang satunya dalam sekitar delapan menit. Dalam laporannya pada 1812, Horsfield mengutarakan bahwa penduduk lokal sudah menyadari khasiat racun pohon upas untuk keperluan membunuh lawan-lawannya. Sekali terkena getah racunnya, orang tersebut akan kejang-kejang lalu mati.

Datura Metel

Datura Metel

Tanaman kecubung yang ada di Indonesia ini berjenis Datura Metel, dan masih satu keluarga dengan Bunga Lonceng. Sebenernya kecubung mengandung senyawa kimia yang memiliki banyak khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Kandungan ini membuat kecubung dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit, seperti asma, reumatik, sakit pinggang, pegel linu, bisul maupun eksim, sakit gigi, ketombe, hingga nyeri haid. Bagian tanaman kecubung yang paling sering dipakai sebagai obat herbal ini adalah daun.

Namun, jangan dikira tanaman kecubung aman-aman saja. Anda perlu tahu, kecubung juga mengandung racun berupa zat alkaloid yang mempunyai efek halusinogen terutama pada bagian bijinya. Efek yang ditimbulkan bila kecubung yang dikonsumsi melebihi takaran antara lain mual, muntah, sesak nafas, rasa gelisah, nadi berdenyut cepat, kulit wajah dan tubuh berubah menjadi merah, pusing, mulut terasa kaku, halusinasi hingga akhirnya berujung pada kematian. Dalam beberapa kasus penggunaan racun biji kecubung biasanya digunakan untuk bunuh diri.

Ubi Racun atau Singkong Karet

Ubi Racun atau Singkong Karet

Singkong atau dikenal juga dengan ubi memang makanan khas desa yang banyak digemari masyarakat. Tetapi siapa sangka ternyata singkong itu mengandung racun yang berbahaya. Namun, kadarnya berbeda bergantung varietasnya. Singkong pahit yang memiliki nama latin Manihot glaziovii (dikenal sebagai ubi racun atau singkong karet) kadar racunnya jauh lebih tinggi dibanding singkong manis yang biasa dikonsumsi setiap hari (Manihot utilissima). Racun yang ada pada singkong biasanya terkonsentrasi di daun dan umbi singkong, racun itu diketahui sebagai senyawa cyanogenik glycoside; linamarin dan lotaustralin yang oleh enzim dapat menghasilkan asam sianida.

Sianida dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin dan sulit terditeksi, ia tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna. Satu-satunya indikator untuk mengetahui sianida ada pada singkong adalah warna kebiruan yang muncul pada umbi bila lama terpapar udara.Racun sianida akan jauh berkurang bila dipanaskan. Biasanya korban yang keracunan akibat salah dalam pengolahan singkong karena memasak umbi atau daun tidak sempurna. Jadi, bagi anda yang sudah tahu hal ini jangan pernah memakan daun atau umbi singkong dalam keadaan mentah atau setengah matang karena itu sangat berbahaya.

Tanaman Jarak

Tanaman Jarak

Tanaman ini sudah tercatat di rekor dunia sebagai tanaman beracun yang sangat mematikan. Tanaman yang dikenal juga sebagai tanaman cator ini berbahaya pada bijinya. Daun dan getah jarak biasanya banyak digunakan untuk pengobatan tradisional, tapi siapa sangka biji jarak adalah pembunuh yang mematikan. Memakan dua biji jarak sudah cukup menamatkan riwayat hidup anda selamanya.

Biji tanaman jarak ini mengandung racun yang bisa menyebabkan rasa terbakar pada mulut, leher, perut dan selanjutnya bisa mengakibatkan kematian karena dehidrasi. Racun yang terkandung dalam pengolahan biji jarak ini biasa dikenal dengan ricin. Ricin merupakan senyawa sampingan yang dihasilkan dari pengolahan biji tanaman jarak. Senyawa ini dapat mengakibatkan orang tewas karena menyebabkan gangguan sistem peredaran darah dan pernafasan. Saat ricin masuk dalam tubuh, satu molekul ricin akan membunuh satu sel. Jika senyawa ini terhirup, disuntikkan atau tertelan, kurang dari titik kecil ricin dapat membunuh seseorang dalam waktu 36-48 jam.Para ahli medis mengatakan, ricin merupakan pembunuh ganas sekuat virus anthrax. Dan, bahayanya lagi, sampai saat ini belum ditemukan penawarnya.